Kesiapan dan Antisipasi Menghadapi Bencana di Musim Hujan

By ADMIN 14 Nov 2018, 08:43:16 WIB Kegiatan
Kesiapan dan Antisipasi Menghadapi Bencana di Musim Hujan

Keterangan Gambar : Bupati, Forkopimda dan Jajaran BMKG Dalam Kegiatan Critical Voice Point, Senin (12/11)


Indonesia merupakan negara "Ring Of Fire" atau  daerah yang sering mengalami bencana, baik gempa bumi maupun letusan gunung berapi. Melihat kondisi geografis Kabupaten Purworejo yang terdiri dari pegunungan hingga pantai, terlebih pada musim hujan, juga perlu diwaspadai agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.  Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika., Prof. Dr. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. dalam Critical Voice Point Putaran ke XI tahun 2018 dengan tajuk "Kesiapan dan Antisipasi Menghadapi Bencana". Kegiatan yang diselenggarakan oleh Diskominfo Kabupaten Purworejo ini berlangsung di Pendopo Kabupaten Purworejo pada Senin sinag (12/11). Forum ini dihadiri langsung oleh Bupati Purworejo, Agus Bastian, SE., MM beserta Forkopimda Kabupaten Purworejo, BPBD, serta perwakilan dari daerah-daerah rawan bencana di Kabupaten Purworejo. Selain itu, hadir pula relawan dan komunitas peduli bencana, PMI, RAPI, Orari, Forkopimcam, serta Kepala BMKG Jawa Tengah dan Kepala BMKG DIY.

Dalam materi yang disampaikan, Dwikorita juga menyampaikan bahwa di awal musim hujan dengan puncak hujan pada bulan Desember hingga Januari, masyarakat perlu mewaspadai tingginya curah hujan hingga panjang durasi hujan, terutama di daerah pegunungan maupun daerah pesisir. Curah hujan yang tinggi dan berdusari lama dapat menyebabkan banjir maupun tanah longsor. BMKG juga memprediksi musim hujan akan berlangsung cukup lama yakni 5 hingga 7 bulan.

Beberapa antisipasi yang dapat dilakukan masyarakat juga disampaikan oleh Kepala BMKG, salah satunya dengan menghimbau masyarakat untuk melakukan trimming atau pemangkasan terhadap ranting-ranting pohon yang lebat agar tidak tumbang saat hujan. Selain itu, untuk masyarakat yang tinggal di lereng gunung untuk mewaspadai jika terjadi penggembungan tanah di lereng. Hal ini merupakan salah satu tanda lereng tersebut mengandung banyak air dan jika terjadi hujan dapat berakibat longsor. Tanda lain longsor juga ditunjukkan dengan adanya retakan di lereng. Jika hal ini terjadi, masyarakat hendaknya segera menjauh dari lokasi saat turun hujan.

Dalam sambutannya, Agus Bastian, SE., MM menyampaikan bahwa  pemerintah bersama BPBD Kabupaten Purworejo telah melakukan beberapa antisipasi di musim penghujan ini, diantaranya adalah normalisasi sungai Bogowonto dan membangun saluran air agar air hujan tidak mengakibatkan banjir. BPBD juga telah memberikan simulasi secara terus menerus kepada warga dan elemen-elemen masyarakat yang berada di daerah rawan bencana agar masyarakat mengerti hal-hal yang harus dilakukan saat terjadi bencana. Selain itu, Bupati juga telah melakukan survey secara langsung ke beberapa daerah yang terdeteksi rekahan-rekahan sebagai antisipasi dan mengambil langkah yang tepat agar tidak timbul korban jiwa. Diharapkan masyarakat Purworejo juga selalu waspada dan bersama-sama dalam mengantisipasi dan mengatasi bencana di Kabupaten Purworejo.




Instagram


Counter Pengunjung