- Fasilitasi Kegiatan Sumpah/janji Jabatan 23 Kepala SD dan SMP
- Dinkominfostandi Kab. Purworejo Laksanakan Sholat Tarawih Bersama
- [HOAKS] Menhan Prabowo Subianto akan Meresmikan 400 Diskotik di Seluruh Wilayah DKI Jakarta
- [HOAKS] Gelombang Setinggi 20 Meter Meluap Musnahkan Kota Yogyakarta pada 16 Maret 2024
- [HOAKS] Supaya Rakyat Makin Miskin, Rezim Joko Widodo Akan Ekspor 2,5 Juta Ton Beras ke Cina
- [HOAKS] Tiga Lapis Tembok Beton Dipersiapkan di Sekitaran Gedung KPU Jelang 20 Maret 2024
- [HOAKS] Gratis Penerbangan Selama 6 Bulan dengan Philippine Airlines Hanya Bayar 47 Ribu Rupiah
- [HOAKS] Tautan Mengatasnamakan Aplikasi Dana
- [HOAKS] Buah Salak Berisi Narkoba dari Cina
- [HOAKS] Gambar Artikel Berjudul \"Ma’ruf amin: kas negara menipis Ma’ruf Amin minta rakyat sisihkan harta bantu pemerintah\"
Bermedsos Bijak Kedepankan Norma
Keterangan Gambar : Kabid IKP Dinkominfostasandi Kab. Purworejo Galuh Bakti Pertiwi, S.STP, MM
Di era digitalisasi dan perkembangan Teknologi Informasi (TI), kehadiran Media Sosisal (medsos) menjadi kebutuhan yang tidak terelakkan. Medsos sangat penting untuk penyebaran informasi, selain juga untuk memudahkan komunikasi dan banyak peran penting lainnya. Sebagai pengguna medsos harus bijak membawa informasi ke tujuan yang lebih berguna dan harus mengedepankan norma-norma.
Hal tersebut ditandaskan Kabid Informasi dan Komunikasi Publik yang mewakili Plt Kepala Dinas komunikasi, informatika, Statistik dan Persandian (Dinkominfostasandi) Galuh Bakti Pertiwi, S.STP, MM, pada pembukaan seminar media, di Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Purworejo, Senin (17/1/22).
Lebih lanjut Galuh mengatakan, dalam bermedsos tidak boleh mengesampingkan budaya kita yang masih mengedepankan norma-norma. Sehingga pentingnya mahasiswa harus mulai mencontohkan dalam menggunakan medsos dengan bijak untuk kemanfaatan.
Menurutnya, untuk mengoptimalkan medsos di era digital, pemerintah telah mencanangkan gerakan literasi digital nasional. Artinya kemampuan dan kecakapan menggunakan media digital, agar tidak sebatas bisa menggunakan tapi bisa mengoptimalkan peran digital. Ada 4 pilar dalam literasi digital meliputi aman, etika, cakap, dan budaya.
“Aman artinya memastikan keamanan pribadi, tidak mengupload data-data pribadi, etika yaitu menggunakan bahasa yang santun dan bisa memilih konten pribadi yang perlu dishare dan tidak, cakap artinya menggunakan mulai dari softwarenya sampai cara membuat berita yang baik, dan budaya yaitu harus mengedepankan norma-norma,” jelas Galuh.
Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Purworejo Satrio Tegar Imani menjelaskan, seminar media ini mengangkat tema How to maximize social media movement for change (Bagaimana cara memaksimalkan pergerakan Media sosial untuk perubahan). Seminar media bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang penggunaan media social, dan mencegah serta mengetahui cara menangkal informasi hoax. “PMII tidak menutup diri adanya perkembangan medsos, dibuktikan dengan berkembangnya media sosial di setiap komisariat di bawah naungan PMII,” jelasnya.
Seminar yang diikuti 80 peserta dari kader PMII itu, dihadiri Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PMII Purworejo KRM Maulana Alwi S.H, dan menghadirkan narasumber Ahmad Ali Adhim M.PdI.
Ahmad Ali Adhim memaparkan, bahwa dewasa ini anak kecil pun dapat mengeksplore masa bermainnya melalui media sosial. Karena itulah yang menjadi tantangan orang tua khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk menyediakan konten-konten yang ramah anak. Diharapkan, kegiatan seminar media ini, dapat dimanfaatkan seluruh anggota dan kader PMII untuk membenahi diri karena tantangan bermedia sosial semakin kompleks dan harus pandai menyaring informasi di medsos.