- [HOAKS] Menelan Pasta Gigi Fluoride Sebabkan IQ Rendah dan Gigi Kuning
- [HOAKS] Menhan Prabowo Subianto Melakukan Suap kepada Hakim MK untuk Menjatuhkan Gibran Rakabuming Raka
- [HOAKS] Pernyataan Presiden FIFA Kecewa Lapangan JIS Kebanjiran
- [HOAKS] Presiden Jokowi Panggil Kemendikbudristek Buntut Tudingan Ijazah Palsu Gibran Rakabuming Raka
- [HOAKS] Nyamuk Wolbachia Tularkan Penyakit Kaki Gajah
- Dinkominfostasandi Purworejo Ikuti Upacara Bendera Peringatan HUT KORPRI ke-52
- [HOAKS] Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka Minta Maaf di Depan Media dan Mengaku Hanya Lulusan SMK
- [HOAKS] Walikota Surakarta Gibran Minta Debat Capres Ditiadakan
- Dinkominfostasandi Purworejo Belajar Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik ke Diskominfo Provinsi Jatim
- [HOAKS] Menhan Prabowo Tebar Ancaman jika Batal Jadi Presiden 2024
Dinsosdaldukkb Gandeng Bidan Sukseskan Program KB Pasca Persalinan

Keterangan Gambar : Kepala Dinsosdaldukkb Buka Sosialisasi Pembiayaan Pelayanan KB dan Workshop Pemasangan KB Implant 1 Batang
Bidang Keluarga Berencana (KB) Dinsosdaldukkb Purworejo menyelenggarakan Sosialisasi Pembiayaan Pelayanan KB dan Workshop Pemasangan KB Implant 1 Batang di Satria Bogowonto Purworejo, Senin (31/7/2023). Kegiatan ini diikuti bidan dari 53 fasilitas kesehatan baik dari rumah sakit, puskesmas, klinik pratama, dokter dan bidan yang melakukan praktek mandiri pelayanan KB. Kepala Dinsosdaldukkb Ahmad Jaenudin SIP menjelaskan bahawa KB mempunyai peran penting dalam menurunkan resiko kematian ibu dan bayi melalui pencegahan kehamilan, penundaan usia kehamilan, dan merencanakan jarak kehamilan. Salah satu upaya yang dilakukan ialah dengan melakukan KB Pasca Persalinan (KBPP) yaitu pelayanan kontrasepsi yang di berikan setelah persalinan sampai dengan 42 hari/6 minggu setelah melahirkan. Dijelaskan, capaian program KB di Kabupaten Purworejo masih rendah, sehingga diperlukan komitmen bersama apabila ada masyarakat yang dilayani persalinan di Faskes, diusahakan sudah KB Pasca Persalinan. “KB Pasca Persalinan (KBPP) tahun kemarin kita rendah dan tahun ini agak bagus progresnya, semoga dengan kegiatan ini nanti capaian KBPPnya menjadi bagus” katanya. Ahmad Jaenudin juga mengucapkan terimakasih kepada para bidan yang hadir, kareana program KB bisa terwujud berkat dukungan dari penyedia Fasilitas Kesehatan (Faskes), Dinas Kesehatan dan peran bidan-bidan praktek yang tersebar di desa. “Kami sampaikan terimakasih atas kerjasamanya selama ini dan mari kita membangun komitmen, bersama-sama bekerjasama dalam rangka mensukseskan program KB yang nantinya akan bermuara pada terwujudnya generasi emas 2045 seperti yang kita bersama”katanya. Sementara dr Hanuke Ari Rahmawati Budiarti MM selaku Kabid Keluarga Berencana Dinsosdaldukkb menjelaskan, terkait KB Pasca Persalinan memang masih ada kendala dalam hal teknis dan kompetensi tenaga medis yang melayani di fasilitas kesehatan. Tidak semua Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) bisa melakukan pelayanan KB, tetapi ada indikasi medis berupa rujukan ke fasilitas tingkat lanjut. “Hari ini dilakukan kegiatan workshop pemasangan implan yang mana diharapkan petugas kesehatan tingkat pertama seperti Puskesmas bisa melayani KB sendiri. Sehingga Puskesmas mampu melayani KB dan tidak memerlukan rujukan ke rumah sakit”jelasnya. Terkait dengan pembiayaan, dr. Anggraini Retno Wulandari dari BPJS KC Kebumen menjelaskan, pelayanan KB bagi peserta JKN di Faskes tingkat pertama dan lanjutan bisa terlayani. Sesuai dengan peraturuan Mentri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2023 masuk dalam tarif layanan Non Kapitasi. Adapun di rumah sakit pihaknya bisa menjamin pembiayaan pelayanan KB, tetapi harus sesuai dengan indikasi medis. Workshop Pemasangan KB Implant 1 Batang disampaikan oleh Khasanati A Md Keb (Bidan Puskesmas Bayan) dan Siti Rochayah Amd Keb SKM (Bidan Puskesmas Pituruh). Kedua bidan tersebut sebelumnya telah mengikuti pelatihan di Solo, kemudian mereka membagikan ilmunya kepada bidan lainnya.
Bidang Keluarga Berencana (KB) Dinsosdaldukkb Purworejo menyelenggarakan Sosialisasi Pembiayaan Pelayanan KB dan Workshop Pemasangan KB Implant 1 Batang di Satria Bogowonto Purworejo, Senin (31/7/2023). Kegiatan ini diikuti bidan dari 53 fasilitas kesehatan baik dari rumah sakit, puskesmas, klinik pratama, dokter dan bidan yang melakukan praktek mandiri pelayanan KB.
Kepala Dinsosdaldukkb Ahmad Jaenudin SIP menjelaskan bahawa KB mempunyai peran penting dalam menurunkan resiko kematian ibu dan bayi melalui pencegahan kehamilan, penundaan usia kehamilan, dan merencanakan jarak kehamilan. Salah satu upaya yang dilakukan ialah dengan melakukan KB Pasca Persalinan (KBPP) yaitu pelayanan kontrasepsi yang di berikan setelah persalinan sampai dengan 42 hari/6 minggu setelah melahirkan.
Dijelaskan, capaian program KB di Kabupaten Purworejo masih rendah, sehingga diperlukan komitmen bersama apabila ada masyarakat yang dilayani persalinan di Faskes, diusahakan sudah KB Pasca Persalinan.
“KB Pasca Persalinan (KBPP) tahun kemarin kita rendah dan tahun ini agak bagus progresnya, semoga dengan kegiatan ini nanti capaian KBPPnya menjadi bagus” katanya.
Ahmad Jaenudin juga mengucapkan terimakasih kepada para bidan yang hadir, kareana program KB bisa terwujud berkat dukungan dari penyedia Fasilitas Kesehatan (Faskes), Dinas Kesehatan dan peran bidan-bidan praktek yang tersebar di desa.
“Kami sampaikan terimakasih atas kerjasamanya selama ini dan mari kita membangun komitmen, bersama-sama bekerjasama dalam rangka mensukseskan program KB yang nantinya akan bermuara pada terwujudnya generasi emas 2045 seperti yang kita bersama”katanya.
Sementara dr Hanuke Ari Rahmawati Budiarti MM selaku Kabid Keluarga Berencana Dinsosdaldukkb menjelaskan, terkait KB Pasca Persalinan memang masih ada kendala dalam hal teknis dan kompetensi tenaga medis yang melayani di fasilitas kesehatan. Tidak semua Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) bisa melakukan pelayanan KB, tetapi ada indikasi medis berupa rujukan ke fasilitas tingkat lanjut.
“Hari ini dilakukan kegiatan workshop pemasangan implan yang mana diharapkan petugas kesehatan tingkat pertama seperti Puskesmas bisa melayani KB sendiri. Sehingga Puskesmas mampu melayani KB dan tidak memerlukan rujukan ke rumah sakit”jelasnya.
Terkait dengan pembiayaan, dr. Anggraini Retno Wulandari dari BPJS KC Kebumen menjelaskan, pelayanan KB bagi peserta JKN di Faskes tingkat pertama dan lanjutan bisa terlayani. Sesuai dengan peraturuan Mentri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2023 masuk dalam tarif layanan Non Kapitasi. Adapun di rumah sakit pihaknya bisa menjamin pembiayaan pelayanan KB, tetapi harus sesuai dengan indikasi medis.
Workshop Pemasangan KB Implant 1 Batang disampaikan oleh Khasanati A Md Keb (Bidan Puskesmas Bayan) dan Siti Rochayah Amd Keb SKM (Bidan Puskesmas Pituruh). Kedua bidan tersebut sebelumnya telah mengikuti pelatihan di Solo, kemudian mereka membagikan ilmunya kepada bidan lainnya.