Gubernur Jateng Buka Musrenbang dan Konsultasi Publik 2022 Secara Online

Purworejo -  Bupati Purworejo Agus Bastian SE,MM didampingi oleh Sekretaris daerah Drs. Said Romadhon dan Kepala Bappeda Ir. Bambang Jati Asmara mengikuti acara Pembukaan Masa Musrenbang dan Konsultasi Publik rancangan awal RKPD Propinsi Jawa Tengah Tahun 2022 secara virtual pada Rabu (10/2). Acara tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dalam sambutannya Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan Musrenbang ini merupakan forum penyampaian arah kebijakan dan prioritas pembangunan Jawa Tengah tahun 2022 dengan tujuan untuk mendapatkan masukan, usulan dan saran guna kelengkapan perbaikan dan penyempurnaan rancangan awal RKPD tahun 2022.

Tema pembangunan Jawa Tengah tahun 2022 adalah “Peningkatan Perekonomian Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat Didukung Penguatan Daya Saing Ekonomi dan SDM” dengan memprioritaskan 4 bidang yaitu Penguatan pertumbuhan dan ketahanan ekonomi dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan hidup dan pemantapan ketahanan bencana, Penguatan percepatan pengurangan kemiskinan dan pengangguran, percepatan pemulihan dan peningkatan kualitas hidup dan kapasitas SDM menuju SDM berdaya saing, dan terakhir Pemantapan tata kelola pemerintahan dan kondusivitas wilayah serta peningkatan kapasitas dan ketahanan fiskal daerah. Dengan memprioritaskan 4 bidang tersebut, harapannya target pembangunan di Jawa Tengah Tahun 2022 dapat tercapai yaitu pertumbuhan ekonomi, kemiskinan menurun, dan pengangguran terbuka menurun.

Dalam acara tersebut Plh. Sekertaris Daerah Prov. Jawa Tengah, Prasetyo Ari Wibowo juga turut hadir sebagai narasumber menyampaikan substansi rancangan awal RKPD Prov. Jawa Tengah Tahun 2022. Beliau juga menyampaikan program unggulan untuk tahun 2022.

“Prioritas pembangunan Jawa Tengah tahun 2022 selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian perencanaan program dan kegiatan pada beberapa program unggulan diantaranya Sekolah tanpa sekat, Peningkatan rumah ibadah fasilitas pendakwah dan pendidik agama, reformasi birokrasi, stimulan bantuan rumah sederhana layak huni, obligasi daerah, perlindungan terhadap petani dan nelayan, pengembangan transportasi masal, pembukaan kawasan industri baru, rumah sakit tanpa dinding, rumah kebudayaan dan kepedulian lingkungan.” (Agustin)