
- IGRA Kabupaten Purworejo Gelar Manasik Haji Anak Usia Dini
- Pengurus Pondok Pesantren Ikuti Sosialisasi Perbup Nomor 18 Tahun 2023
- Wabup Kukuhkan Panitia Bulan Dana PMI Kabupaten Purworejo Tahun 2023
- Wabup Minta Masyarakat Bekerjasama Wujudkan ODF
- Wabup Serahkan Bantuan untuk Penurunan Stunting
- [DISINFORMASI] Raffi Ahmad dan Rudy Salim Membangun Bisnis Baru Bekerja Sama dengan Menkominfo untuk Melegalkan Judi Online
- [DISINFORMASI] Pandemi 2.0 Sengaja Dibuat di 2023 dengan Isu Polusi Udara
- [DISINFORMASI] Yogyakarta Dikubur Ombak Tsunami
- [DISINFORMASI] Indonesia Keluar dari Keanggotaan APEC
- [HOAKS] Prabowo Tantang Presiden Jokowi Perang Terbuka
Peringatan Jumenengan Digelar, Tampilkan Tiga Tarian Klasik
Peringatan Jumenengan Digelar, Tampilkan Tiga Tarian Klasik

Keterangan Gambar : Tari klasik dalam peringatan Jumenengan
Peringatan Jumenengan Bupati pertama Purworejo, Tjokronegoro
I, menjadi salah satu pagelaran dalam rangkaian hari jadi ke-192 Kabupaten
Purworejo. Dalam upacara sakral itu, dua tarian Klasik utama ditampilkan kepada
para masyarakat yang hadir di Pendopo Agung Purworejo pada Minggu malam
(26/2/2023). Dua tarian itu adalah tarian Beksan Bedhayang Kidung Cakra dan
Beksan Cakra Tunggal. Sajian tarian ketiga juga ditampilkan tarian Besan Menak
Putri Kridha Wharastra, karya Kawedanan Kridhamardawa Karaton Ngayogyakarta
Hadiningrat.
Tarian Beksan Bedhayan Kidung Cakra karya seniman tari
Purworejo Melania Sinaring Putri tersebut, diperagakan oleh tujuh perempuan.
Tarian ini ditampilkan khusus satu tahun sekali yaitu pada Pengetan Jumenengan
Kabupaten Purworejo. Sedangkan Beksan Cakra Tunggal ditarikan oleh enam pria
yang merupakan sebuah karya yang terinspirasi dari keberanian dan kepemimpinan
tokoh Bupati pertama RAA Tjokronegoro I.
Peringatan Jumenengan adalah peringatan penobatan RAA
Tjokronegoro I sebagai bupati pertama di Purworejo. Ia dinobatkan pada 27
Februari 1831, tepat 192 tahun silam di Pendopo Agung. Beberapa tahun
sebelumnya, dua tradisi itu ditampilkan pada waktu yang berbeda karena hari
jadi Kabupaten Purworejo sebelumnya diperingati setiap 5 Oktober. Hari jadi
Purworejo yang sebelumnya jatuh pada 5 Oktober 901 berubah, dan ditetapkan
menjadi 27 Februari 1831. "Saya mengajak semua elemen masyarakat
bersama-sama untuk menyukseskan Purworejo berdaya saing tahun 2025," kata
Bupati Agus Bastian.
Penetapan itu berdasarkan Perda Kabupaten Purworejo no 1
tahun 2019 tentang perubahan dan penetapan hari jadi. Sebelum dilakukan
perubahan hari jadi itu, sebelumnya para ahli sejarah dari Purworejo, UGM
hingga Inggris melakukan kajian selama beberapa tahun.
Dalam kesempatan ini pula diserahkan kekancingan berupa
pusaka tombak kepada masing masing camat dan pusaka keris kepada semua kepala
perangkat daerah, sebagai simbol delegasi kepemerintahan sesuai bidang
pelayanan masing masing kepada warga masyarakat Kabupaten Purworejo.