- Dinkominfostasandi Ikuti Bimtek Program Pengendalian Gratifikasi
- [HOAKS] Presiden Prabowo Sahkan Hukuman Mati untuk Kepala Daerah Koruptor
- [HOAKS] Tutup Segel Aqua Rusak karena Disuntik Formalin
- [HOAKS] Kemensos Kerja Sama dengan Telegram untuk Salurkan Bansos
- [HOAKS] Tautan Undian Berhadiah Mengatasnamakan BCA
- [HOAKS] Sertifikat Elektronik Merupakan Rencana Mafia Tanah Ambil Tanah Masyarakat
- [HOAKS] Akun WhatsApp Mengatasnamakan Anggota Dewan Komisioner OJK Hasan Fawzi
- [HOAKS] Memutihkan Wajah Menggunakan Pasta Gigi
- Bupati dan Wakil Bupati Periode 2025-2030
- Dinkominfostasandi Kabupaten Purworejo Gelar Bimtek Penyusunan DIP dan DIK
Cegah Lonjakan Covid-19, Pemkab Purworejo Tetapkana Kebijakan Mudik Lebaran

Keterangan Gambar : Bupati Purworejo dan Sekretaris Daerah pada Kegiatan Critical Voice Point (CVP) di Command Center Dinas Kominfo (29/04)
Larangan
mudik di tahun 2021 menjadi upaya pencegahan melonjaknya grafik trend Covid-19
sebagaimana yang terjadi pada lebaran tahun lalu. Menindaklanjuti surat edaran Kepala Satgas penanganan
covid-19 No. 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan
Mudik pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah pada 6-17 Mei 2021, Pemerintah Kabupaten Purworejo
melalui Dinas
Komunikasi dan Informatika Purworejo mengadakan Critical Voice Point (CVP)
secara virtual, di command center (29/04). Acara dibuka oleh Plt Kepala Dinas
Kominfo, StephanusAan SST, M. Si, kemudian di lanjutkan sesi materi yang
dipaparkan oleh Bupati Purworejo, Hj. R. Agus Bastian SE, MM, Sekretaris
Daerah, Drs. Said Romadhon, Assisten 3, Drs. Pram Prasetyo Ahmad, MM, Dandim
0708/Purworejo, Letkol Inf. Lukman Hakim S.Sos., M.Si, Wakil Ketua Pengadilan
Negeri, Purnomo Hadiyarto, S.H., Kepala
Kementrian Agama Kabupaten Purworejo, H. Fatqur Rochman, M.Pd.I, Plt Kepala
Dinas Perhubungan, Drs. Boedi Hardjono, dan
perwakilan dari Kapolres Purworejo.
Jelang Lebaran tahun ini, Kodim 07/08 dan Polres Purworejo akan
membentuk PAM Pelayanan di 5 titik masjid di wilayah Purworejo, Pos PAM rest
area di wilayah Butuh, Bagelen, Bener dan Kaligesing, serta di tempat tempat
rawan seperti Stasiun Kutoarjo, Terminal Kutoarjo Dan Purworejo, Pasar Kutoarjo Dan
Baledono, serta Pantai Jatimalang,
Jetis dan Ketawang. Selain itu, akan ada penyekatan kendaraan untuk mengoptimalkan dan
mengendalikan arus kendaraan di jalan raya.
Terkait kegiatan
selama bulan ramadhan, pihak Kemenag Purworejo menghimbau masyarakat untuk menjalankan ibadah
puasa dengan melakukan sahur dan berbuka di rumah masing masing. Apabila
akan melakukan buka puasa bersama, wajib
mematuhi prokes dengan kuota paling banyak 50% dari kapasitas ruangan dan menghindari kerumunan. Untuk kegiatan
pengajian, ceramah, taushiyah, kultum ramadhan dan kuliah subuh, diwajibkan
paling lama lima belas menit. Lalu untuk peringatan Nuzulul Qur’an di
masjid/mushola terdapat pembatasan jumlah audiens paling banyak 50% dari kapasitas ruangan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Segala kegiatan ramadhan yang
diadakan di dalam maupun di luar gedung, di daerah yang masuk ketegori risiko
rendah (zona kuning) dan aman dari penyebaran COVID 19 (zona
hijau), wajib memperhatikan protokol kesehatan secara ketat dan
jumlah audiens paling banyak 50% dari kapasitas
tempat/lapangan. Sedangkan untuk di daerah yang termasuk kategori zona merah
(risiko tinggi) dan zona orange (risiko sedang) tidak diperbolehkan melaksanakan
kegiatan ibadah di masjid/mushola berdasarkan penetapan Pemerintah Daerah setempat.
Untuk
kegiatan pengumpulan dan
penyaluran zakat, infak, dan shadaqah
(ZIS) serta zakat fitrah oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan dan menghindari kerumunan massa. Untuk pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1 Syawal
1442 H/2021 dapat dilaksanakan di masjid atau di lapangan terbuka dengan memperhatikan
protokol kesehatan
secara ketat, kecuali jika perkembangan COVID-19 semakin negatif (mengalami peningkatan) berdasarkan pengumuman
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 untuk seluruh wilayah negeri atau pemerintah daerah di daerahnya masing-masing.
Meskipun
demikian, pemerintah memberikan pengecualian bagi masyarakat yang mengharuskan
melakukan perjalanan, seperti perjalanan orang yang bekerja pada pemerintah
atau swasta, pasien
yang membutuhkan pelayanan kesehatan
darurat atau perjalanan orang yg anggota
keluarga intinya (orang tua,
suami/istri, anak, saudara kandung) sakit keras atau meninggal dunia. Repatriasi Pekerja Migran Indonesia (PMI), WNI
dan pelajar/mahasiswa yg berada di luar negeri, serta pemulangan orang
dengan alasan khusus oleh pemerintah
sampai ke daerah asal, sesuai dengan syarat
dan ketentuan yang berlaku. Persyaratan pengecualian tersebut yaitu wajib Menunjukkan identitas diri (KTP atau tanda
pengenal lainnya yang sah), Menunjukkan surat keterangan kematian dari tempat almarhum/ almarhumah (untuk kepentingan mengunjungi keluarga yang meninggal
dunia), Menunjukkan surat rujukan dari rumah sakit
untuk pasien yang akan melakukan
pengobatan di tempat lain, Menunjukkan hasil negatif covid-19 berdasarkan
pcr test/rapid test antigen/ genose test.
Apabila terdapat pelanggaran dari syarat pengecualian, maka pelaku perjalanan harus melakukan isolasi dan mendapatkan punishment (sanksi). Sanksi yang dimaksud dapat beruba denda maksimal seratus ribu rupiah, dan denda sosial seperti karantina dengan biaya sendiri, putar balik ke tempat asal, dan kurungan penjara maksimal satu tahun. (Ria)