- Dinkominfostasandi Ikuti Bimtek Program Pengendalian Gratifikasi
- [HOAKS] Presiden Prabowo Sahkan Hukuman Mati untuk Kepala Daerah Koruptor
- [HOAKS] Tutup Segel Aqua Rusak karena Disuntik Formalin
- [HOAKS] Kemensos Kerja Sama dengan Telegram untuk Salurkan Bansos
- [HOAKS] Tautan Undian Berhadiah Mengatasnamakan BCA
- [HOAKS] Sertifikat Elektronik Merupakan Rencana Mafia Tanah Ambil Tanah Masyarakat
- [HOAKS] Akun WhatsApp Mengatasnamakan Anggota Dewan Komisioner OJK Hasan Fawzi
- [HOAKS] Memutihkan Wajah Menggunakan Pasta Gigi
- Bupati dan Wakil Bupati Periode 2025-2030
- Dinkominfostasandi Kabupaten Purworejo Gelar Bimtek Penyusunan DIP dan DIK
Jadikan Purworejo Wisata Kedua Setelah Jogja

Keterangan Gambar : Bupati R.H. Agus Bastian, S.E, MM dalam Kegiatan CVP "Geliat Pariwisata bersama Komunitas”
Bupati
Purworejo RH Agus Bastian SE MM mengatakan, Kabupaten Purworejo kaya akan
potensi wisata, yang saat ini terus diupayakan pengembangan pembangunan dalam
mendukung pariwisata. Untuk itu, mari kita bersama-sama untuk mengembangkan
potensi wisata kita. Bukan hanya tanggungjawab dari kepala daerah maupun
pemerintahan saja, tetapi ini tanggungjawab kita bersama. Tanggungjawab seluruh
warga masyarakat, agar Purworejo ini menjadi daerah tujuan wisata kedua setelah
Yogyakarta.
Hal tersebut ditegaskan Bupati Agus Bastian pada kegiatan Critical Voice Point (CVP) "Geliat Pariwisata bersama Komunitas” yang berlangsung Selasa siang (2/8), di Pendopo Kabupaten Purworejo. Hadir Kepala Dinas Kominfostasandi Yudhie Agung Prihatno SSTP MM, Kadin Porapar Stephanus Aan Isa Nugroho SSTP MSi, penggerak UMKM Yogyakarta Hj Indah Rahayu Murnihati SE, dan Ketua dewan Kesenian Ki Slamet Anom Susilo SSiT MSc.
Lebih
lanjut Bupati mengatakan, dengan adanya bandara New International Yogyakarta
yang secara geografis letaknya berdekatan Kabupaten Purworejo, agar
dimanfaatkan sebagai pintu masuk wilayah Purworejo. Maka tidak salah kalau
Purworejo ini mengikuti Yogyakarta, kita harus segera bisa merebak wisatanya
seperti Yogyakarta. “Bahkan Yogyakarta sekarang menempati urutan pertama, kalau
dulu Bali. Yogyakarta sekarang sangat ramai sekali, jauh dibanding Bali. Ini
sangat hebat sekali, karena dukungan dari masyarakatnya sangat luar biasa. Saya
berharap Purworejo akan mengikuti Yogyakarta,” tutur Bupati.
Bupati
mencontohkan, Kulon Progo perkembangannya terlihat ada kopi ingkar janji, ada
Ampirono, tumpeng menoreh dan macem-macem lainnya. Kemudian di daerah Muntilan
terdapat banyak Bumdes-Bumdes yang juga sudah berkembang, walaupun itu
disupport oleh para investor. “Kita sebenarnya tidak kalah dengan daerah lain,
bahkan kita sangat bangga dengan Purworejo karena punya alam yang bagus. InsyaAllah kita akan
terus mencoba bersama seluruh warga masyarakat untuk bangkit membuat
destinasi-destinasi wisata,” tandasnya
Untuk
membangkitkan pariwisata di Purworejo diperlukan kebersamaan, dan pemerintah
daerah selalu ingin memberikan dorongan yang cukup besar. Contoh perlunya
dibangun hotel, karena banyak orang bahkan pejabat yang berkunjung di Purworejo, tapi
menginapnya diluar Purworejo. Tentunya kita bersama-sama membangun Kabupaten
Purworejo, dengan segenap semangat yang besar, “InsyaAllah kalau pembangunan
hotel sudah selesai, jika ada event nasional maupun internasional maka akan
betah tinggal di Purworejo, dan pasti seluruh warga masyarakat secara ekonomi
bisa menikmati,” ujar Bupati.
Sementara
itu, Kepala Dinas Kominfostasandi Yudhie Agung Prihatno SSTP MM melaporkan,
kegiatan Critical Voice Point (CVP) ini kita selenggarakan secara hybrid
(luring dan daring) dengan tetap memperhatikan prokes. Tema CVP yakni geliat
pariwisata bersama komunitas. “Sesuai arahan Bapak Bupati untuk pengembangan
pariwisata di Kabupaten Purworejo. Melalui kegiatan CVP ini untuk menyerap
aspirasi sebagai bahan kebijakan untuk membangun Purworejo,” harapnya.