- [HOAKS] Tautan Pendaftaran BLT PKH Tambahan
- [HOAKS] Tidak Ada Bantuan Pemerintah untuk Korban Banjir Kabupaten Demak
- [HOAKS] Undian Berhadiah Mengatasnamakan Bank Mandiri
- [HOAKS] Telur Rebus yang Berwarna Kehijauan Berbahaya
- [HOAKS] Mahfud MD : Jokowi antara Mati di Penjara, 10 Tahun Merusak Negara, Penjara Seumur Hidup, atau Digantung
- [HOAKS] Prabowo Subianto Membagikan Uang Senilai Rp5 Juta dalam Rangka Ramadhan 2024
- [HOAKS] Menteri Agama Larang Tarawih dan Tadarus Menggunakan Pengeras Suara
- [HOAKS] Rusuh Demo 20 Maret 2024 di Depan Gedung Komisi Pemilihan Umum
- [HOAKS] Stanford University Akan Bangun Kampus di IKN
- [HOAKS] Prabowo-Gibran Diputuskan Tidak Boleh Jadi Presiden dan Wakil Presiden oleh Mahkamah Internasional
Kelurahan Borokulon Wakili Purworejo di Ajang Provinsi
Kedatangan tim evaluasi perkembangan desa dan kelurahan dari provinsi disambut baik oleh warga Kelurahan Borokulon, Kecamatan Banyuurip Rabu siang (02/05). Kedatangan tim ini dalam rangka penilaian lomba perkembangan desa dan kelurahan di tingkat provinsi. Penilaian dilakukan oleh Bappeda provinsi, Dinas Kesehatan provinsi, Dinpermades provinsi, PKK provinsi dan Perwakilan dari Universitas Diponegoro.
Terdapat 6 desa dan 6 kelurahan yang lolos hingga penilaian akhir. Beberapa aspek yang dinilai adalah aspek administrasi, perencanaan, ekonomi, pengelolaan kegiatan dan tingkat partisipasi masyarakat. Kreasi, inovasi dan buda juga tidak luput dari penilaian tim. Juara terpilih dari provinsi, baik desa maupun kelurahan kemudian akan dilombakan lagi di tingkat nasional.
Potensi unggulan dari Kelurahan Borokulon yang dipaparkan pada tim penilai adalah beberapa produk makanan lokal seperti kripik tempe, criping bonggol pisang, dan wedang uwuh. Produk lokal ini juga dipamerkan dalam stan di depan Kantor Kelurahan. Penilai bisa melihat dan mencicipi berbagai produk tersebut. Ada pula kerajinan-kerajinan dari bahan bekas yang juga dilapakkan di stan. Selain produk makanan, ada pula program unggulan dari Kelurahan Borokulon, yakni bank sampah di setiap RW yang dikelola dan digunakan untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahunan.
Menurut Sumarni, salah satu warga dan penggerak PKK Kelurahan Borokulon menuturkan warga hanya memiliki waktu satu minggu untuk mempersiapkan kegiatan sebelum kehadiran tim penilai dari provinsi. Sedangkan untuk kelengkapan administrasi telah diselesaikan rutin tiap bulan sehingga administrasi telah siap untuk dinilai. Dalam melakukan penilaian, tim evaluasi tidak hanya melihat dari segi administrasi. Tim evaluasi juga meninjau secara langsung kegiatan masyarakat di RT maupun RW. Sebelum meninggalkan Kelurahan Borokulon, kesenian jaran kepang digelar pada acara penutupan.