- Dinkominfostasandi Ikuti Bimtek Program Pengendalian Gratifikasi
- [HOAKS] Presiden Prabowo Sahkan Hukuman Mati untuk Kepala Daerah Koruptor
- [HOAKS] Tutup Segel Aqua Rusak karena Disuntik Formalin
- [HOAKS] Kemensos Kerja Sama dengan Telegram untuk Salurkan Bansos
- [HOAKS] Tautan Undian Berhadiah Mengatasnamakan BCA
- [HOAKS] Sertifikat Elektronik Merupakan Rencana Mafia Tanah Ambil Tanah Masyarakat
- [HOAKS] Akun WhatsApp Mengatasnamakan Anggota Dewan Komisioner OJK Hasan Fawzi
- [HOAKS] Memutihkan Wajah Menggunakan Pasta Gigi
- Bupati dan Wakil Bupati Periode 2025-2030
- Dinkominfostasandi Kabupaten Purworejo Gelar Bimtek Penyusunan DIP dan DIK
Bulan Syura, Jamasan Pusaka menjadi Tajuk Utama Acara Gendhing Setu Legi

Keterangan Gambar : Prosesi Jamasan Pusaka
Purworejo,
Dinkominfostasandi Kabupaten Purworejo - Jum'at, 12 Juli 2024
Dinkominfostasansi Kabupaten Purworejo menggelar Gendhing Setu Legi tahun ke-VI
pagelaran ke-V di Pendopo Kabupaten Purworejo. Gendhing Setu Legi (GSL)
merupakan suatu penggambaran dari pagelaran masyarakat tempo dulu yang
diselenggarakan setiap malam Sabtu (Setu) Legi kalender Jawa, karena merupakan
weton dari kelahiran Kabupaten Purworejo. Pertunjukan dipertontonkan kepada
masyarakat Kabupaten Purworejo secara gratis.
Sebagai
penyelenggara, Dinkominfostasandi Kabupaten Purworejo berperan aktif dalam
menyukseskan acara ini. Bertepatan dengan bulan syura dalam kalender Jawa,
pagelaran GSL kali ini mengambil tema acara "Jamasan Pusaka".
Acara
inti pada GSL diisi dengan Prosesi Jamasan Pusaka yang dibawakan oleh Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo. Jamasan Pusaka sendiri merupakan
agenda rutin yang diselenggarakan untuk 'memandikan' benda-benda pusaka yang
tersimpan di Museum Tosan Aji. Berbeda dengan tahun sebelumnya, acara jamasan
pusaka kali ini dilaksanakan secara simbolis, sebagai tajuk utama acara GSL.
Dalam
acara GSL, Dinkominfostasandi juga melibatkan sekolah-sekolah, dengan
menampilkan pertunjukan oleh para siswa, sebagai upaya untuk terus melestarikan
budaya Jawa pada generasi muda. Selain memberikan ruang bagi generasi muda,
acara Gendhing Setu Legi juga menjadi media penyebarluasan informasi publik
yang efektif.
Acara
GSL bertajuk jamasan pusaka ini cukup mendapatkan animo masyarakat yang luar
biasa. Penonton yang menghadiri acara Gendhing Setu Legi tampak antusias
menyaksikan prosesi Jamasan Pusaka sekaligus tari dan karawitan yang
ditampilkan.
Penonton
dihibur dengan 5 tarian yang ditampilkan, yaitu Tari Prawiroguno dan Tari Golek
Sri Rejeki yang ditampilkan oleh Sanggar Tari Kusuma Laras, Tari Merak Subal
dari Sanggar Tari Tutwuri, dan Tari Golek Manis serta Tari Bondan Kendhi yang
ditampilkan oleh Sanggar Tari Larasati. Pengrawit dari Sanggar Sumunar ikut
memeriahkan acara Gendhing Setu Legi malam ini.
Salah
satu keunikan pagelaran Gendhing Setu Legi adalah semua peserta dan tamu
undangan yang hadir di Pendopo mengenakan pakaian adat, dengan ketentuan
laki-laki menggunakan surjan (lurik), jarik, blangkon/udheng, dan keris (bagi
yang memiliki), sedangkan perempuan mengenakan kebaya
(lurik/tangkepan/kutubaru/brokat) dan jarik.
Gendhing
Setu Legi tidak hanya disaksikan secara langsung, tetapi juga ditayangkan
secara live streaming di channel Youtube Kominfo Purworejo yang dalam
penayangannya telah disaksikan lebih dari 1000 kali. Melalui pagelaran Gendhing
Setu Legi ini Dinkominfostasandi Kabupaten Purworejo terus berupaya dalam
melestarikan budaya jawa yang menjadi jati diri warga masyarakat Kabupaten
Purworejo.