- Dinkominfostasandi Ikuti Bimtek Program Pengendalian Gratifikasi
- [HOAKS] Presiden Prabowo Sahkan Hukuman Mati untuk Kepala Daerah Koruptor
- [HOAKS] Tutup Segel Aqua Rusak karena Disuntik Formalin
- [HOAKS] Kemensos Kerja Sama dengan Telegram untuk Salurkan Bansos
- [HOAKS] Tautan Undian Berhadiah Mengatasnamakan BCA
- [HOAKS] Sertifikat Elektronik Merupakan Rencana Mafia Tanah Ambil Tanah Masyarakat
- [HOAKS] Akun WhatsApp Mengatasnamakan Anggota Dewan Komisioner OJK Hasan Fawzi
- [HOAKS] Memutihkan Wajah Menggunakan Pasta Gigi
- Bupati dan Wakil Bupati Periode 2025-2030
- Dinkominfostasandi Kabupaten Purworejo Gelar Bimtek Penyusunan DIP dan DIK
Dinkominfostasandi Dukung Program Pemerintah Atasi Isu Disabilitas Psikososial
2.jpg)
Keterangan Gambar : Kegiatan Diseminasi Baseline Project Every Life Matters (ELM)
Dinas Komunikasi, Informatika,
Statistik, dan Persandian (Dinkominfostasandi) Kabupaten Purworejo mengikuti
kegiatan Diseminasi Baseline Project Every Life Matters (ELM) di Ruang
Arahiwang Setda Purworejo, pada Kamis (23/01/2025). Kegiatan ini diselenggarakan
oleh Pusat Rehabilitasi YAKKUM berkolaborasi dengan Dinas Sosial, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsosdaldukkb) Kabupaten Purworejo.
Acara dibuka oleh Kepala
Dinsosdaldukkb Ahmat Jainudin SIP MM. Dengan dihadiri perwakilan dari OPD terkait
di antaranya Dinkesda Kabupaten Purworejo, Dinkominfostasandi Kabupaten
Purworejo, Dindikbud Kabupaten Purworejo, Perwakilan dari 10 kecamatan,
puskesmas, PMI, Panti Tirtojiwo, Panti Rehabilitasi Sosial Plandi, Lazis MU,
Lazis NU, Baznas serta yayasan sosial lainnya.
Dalam sambutannya, Ahmat Jainudin
menyampaikan bahwa Kabupaten Purworejo dan Panti Rehabilitasi YAKKUM sudah
memiliki MOU untuk melaksanakan program “Every Life’s Matters” yang bertujuan
agar penyandang disabilitas psikososial dapat meraih dan menikmati hak
kesehatan di lingkungan yang inklusif.
Sesuai dengan tema yang dibahas,
yaitu ODDP (Orang dengan Disabilitas Psikososial). Menurutnya, ODDP merupakan
bagian dari kelompok dengan kebutuhan khusus.
"ODDP itu tidak harus ODGJ.
ODDP itu sangat mungkin bisa produktif, walaupun standarnya jangan dibandingkan
dengan yang bukan ODDP. Dalam batas-batas tertentu, ODDP bisa diberdayakan,
bisa produktif. Aspek sosialnya, minimal ODDP ini pelan-pelan menjadi pribadi
yang mandiri," ujar Jainudin.
Sebagai penyelenggara kegiatan,
Christian Pramudya dari Pusat Rehabilitasi YAKKUM menyampaikan bahwa kegiatan
Diseminasi Baseline Project ELM ini mengangkat isu kesehatan jiwa yang spesifik
pada orang dengan disabilitas psikososial.
"Secara medisnya biasanya
diagnosis medisnya yaitu skizofrenia dan bipolar. Nah kami melihat di Purworejo
itu cukup tinggi angkanya, melihat di beberapa berita satu minggu terakhir ada
kasus bunuh diri di Purworejo. Ini menjadi keresahan kita bersama. Karenanya,
hal ini penting untuk diperhatikan sehingga kejadian seperti ini bisa kita
minimalisir," ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala
Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Dinkominfostasandi Neira Anjar
Pujisusilo S.Kom., M.Eng. menyampaikan bahwa dinasnya pernah bekerja sama
dengan Pusat Rehabilitasi YAKKUM membahas kesehatan mental di lingkungan kerja
melalui media podcast, yaitu PODKESDJO. Kali ini Pusat Rehabilitasi YAKKUM
tengah menggandeng sebuah perusahaan konsultan yang melakukan riset atau
penelitian di beberapa lokasi yang targetnya perangkat desa.
"Kenapa perangkat desa?
Menurut pandangan saya, perangkat desa
adalah orang yang paling tahu di wilayah tempat dia tinggal dan secara
kemasyarakatan mereka itu 24 jam bergaul dengan warga setempat. Maka tentunya
yang level yang paling bawah, terdekat dengan warga adalah perangkat, tentunya
program baik ini perlu kita dukung bersama. Setelah perangkat desa memahami
tentang warganya yang ODDP, diharapkan mereka juga tahu bagaimana memperlakukan
keluarga yang mendampinginya," ungkap Neira.
Neira juga mengimbau bagi
masyarakat luas, jika ada orang yang memiliki kebutuhan khusus di lingkungannya
harus diperlakukan secara inklusif.
"Artinya tidak
dibeda-bedakan, perlakukanlah setara dengan orang normal yang memiliki hak yang
sama, tentunya setelah melewati pertimbangan medis yang sesuai, agar ODDP tadi
tidak menimbulkan bahaya bagi dirinya sendiri maupun orang di lingkungannya,
karena kadang ada juga yang emosional," ucapnya.
Neira berharap, dari program ini
mulai dari perangkat desa dapat menjadi jembatan atau penengah di masyarakat
untuk merubah stigma terhadap keluarga atau individu yang merupakan ODDP.
Acara ini menghadirkan narasumber
yang sangat berkompeten di bidangnya, yaitu konsultan dari EMEGE Research Consulting,
Eviana Hapsari Dewi, MPH.
Dengan menciptakan lingkungan
yang memberi ruang dan kesempatan bagi siapapun termasuk kelompok disabilitas
psikososial, diharapkan Kabupaten Purworejo dapat mereduksi menjadi lingkungan
yang benar-benar inklusif dan bebas dari stigma.