- Dinkominfostasandi Ikuti Bimtek Program Pengendalian Gratifikasi
- [HOAKS] Presiden Prabowo Sahkan Hukuman Mati untuk Kepala Daerah Koruptor
- [HOAKS] Tutup Segel Aqua Rusak karena Disuntik Formalin
- [HOAKS] Kemensos Kerja Sama dengan Telegram untuk Salurkan Bansos
- [HOAKS] Tautan Undian Berhadiah Mengatasnamakan BCA
- [HOAKS] Sertifikat Elektronik Merupakan Rencana Mafia Tanah Ambil Tanah Masyarakat
- [HOAKS] Akun WhatsApp Mengatasnamakan Anggota Dewan Komisioner OJK Hasan Fawzi
- [HOAKS] Memutihkan Wajah Menggunakan Pasta Gigi
- Bupati dan Wakil Bupati Periode 2025-2030
- Dinkominfostasandi Kabupaten Purworejo Gelar Bimtek Penyusunan DIP dan DIK
Diskominfo Kabupaten Purworejo Ikuti Assessment Smart City
.jpg)
Keterangan Gambar : Perwakilan Kabupaten Purworejo Dalam Assesment Gerakan Menuju 100 Kabupaten / Kota Smart City se-Iindonesia (21-22/02)
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Purworejo kembali mengikuti assessment Gerakan Menuju 100 Kabupaten/Kota Smart City se Indonesia. Assesment berlangsung di Pustiknas Kementerian Kominfo pada 21 dan 22 Februari 2019.
Mewakili Kabupaten Purworejo dalam assessment, hadir Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Purworejo, Drs. Sigit Budimulyanto, MM., Kepala Bidang Statistik, Data dan TI, Sri Ppalupi, SE., M.Si., Kepala Seksi TI, Rahayu Slamet, ST., M.Eng., dan staff TI, Ely Setiyawati, S.kom. Turut mendampingi Asisten Bidang Ppemerintahan, Sumharjono, S.Sos., MM dan Kepala Bappeda, Drs. Pram Prasetya Achmad, MM.
Pada gelombang terakhir ini, masih tersisa kuota sebanyak 25 Kabupaten/Kota yang berkesempatan untuk turut dalam gerakan tersebut. Sedangkan peserta assesment pada periode ini sebanyak 105 peserta.
Dalam kegiatan assessment smart city 2019, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Purworejo menyampaikan pemaparan terkait kesiapan Kabupaten Purworejo menuju smart city kepada Tim Assesor yang terdiri dari akademisi, praktisi dan birokrat. Salah satu poin yang menjadi penilaian yakni keseriusan dan komitmen daerah terhadap pengembangan smart city maupun dampak lain pada era industri 4.0.