- Dinkominfostasandi Ikuti Bimtek Program Pengendalian Gratifikasi
- [HOAKS] Presiden Prabowo Sahkan Hukuman Mati untuk Kepala Daerah Koruptor
- [HOAKS] Tutup Segel Aqua Rusak karena Disuntik Formalin
- [HOAKS] Kemensos Kerja Sama dengan Telegram untuk Salurkan Bansos
- [HOAKS] Tautan Undian Berhadiah Mengatasnamakan BCA
- [HOAKS] Sertifikat Elektronik Merupakan Rencana Mafia Tanah Ambil Tanah Masyarakat
- [HOAKS] Akun WhatsApp Mengatasnamakan Anggota Dewan Komisioner OJK Hasan Fawzi
- [HOAKS] Memutihkan Wajah Menggunakan Pasta Gigi
- Bupati dan Wakil Bupati Periode 2025-2030
- Dinkominfostasandi Kabupaten Purworejo Gelar Bimtek Penyusunan DIP dan DIK
Jadi Salah Satu Rangkaian Hari Jadi Kabupaten Purworejo ke-193, Gendhing Setu Legi Tampilkan Kesenian Klasik Jawa

Keterangan Gambar : Momen Foto Pengisi Gendhing Setu Legi Bersama Bupati Purworejo
Purworejo,Dinkominfostasandi - Acara Pagelaran Gendhing Setu Legi (GSL) Tahun ke VI Pagelaran ke II yang digelar di Pendopo Kabupaten Purworejo pada Jumat malam (23/2/2024) berlangsung meriah. Berbeda dengan biasanya, pagelaran Gendhing Setu Legi kali ini masuk dalam rangkaian kegiatan Hari Jadi ke 193 Kabupaten Purworejo.
Pagelaran Gendhing Setu Legi menampilkan kesenian klasik Jawa diantaranya gendhing srepeg sala, gendhing Ilir-ilir, gendhing Ngundamana, beksan (tari) Pejuang dan Beksan Gatotkaca Setija. Selain itu juga menampilkan ketoprak "Guyon Maton" dengan iringan pengrawit Sanggar Sumunar.
Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH yang hadir dalam acara tersebut memberikan apresiasi pagelaran Gendhing Setu Legi yang menampilkan seni dan budaya Jawa klasik. Menurutnya, acara ini tidak hanya sekedar hiburan semata, namun juga menjadi wadah untuk memperkenalkan dan mempertahankan kekayaan budaya lokal yang telah diwariskan oleh para leluhur.
Gendhing Setu Legi merupakan kegiatan yang mengingatkan akan kebesaran budaya Jawa yang tetap hidup dan berkembang di tengah masyarakat. Kesenian yang ditampilkan seperti gendhing Jawa, tari klasik, dan kethoprak menjadi simbol kelanjutan warisan budaya yang patut dilestarikan.
Bupati berharap acara ini menjadi momentum untuk semakin mencintai dan melestarikan warisan budaya dengan bersama-sama merawat dan mengembangkan kekayaan budaya lokal. “Kita berharap agar generasi penerus akan tetap merasakan keindahan kearifan warisan nenek moyang”, harapnya.
Sementara Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Purworejo Yudhie Agung Prihatno SSTP MM menjelaskan, Gendhing Setu Legi merupakan bagian dari Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra) sebagai salah satu sarana bagi pemerintah Kabupaten Purworejo untuk memberikan informasi kepada masyarakat.
“Dalam GSL ada gendhing, beksan atau tari, kethoprak, dan kesenian tradisional lainnya.Tetapi yang utama ada informasi dari Pemerintah Kabupaten Purworejo kepada masyarakat”, ungkapnya.
Pagelaran Gendhing Setu Legi mengusung tema Hari Jadi ke 193 Kabupaten Purworejo yang akan diisi dengan beberapa rangkaian kegiatan.Masyarakat juga diimbau untuk memeriahkan Hari Jadi dengan memasang umbul-umbul, spanduk, baliho, dan lampu hias sejak 15 Februari - 10 Maret 2024.
Acara Gendhing Setu Legi dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Drs. Bambang Susilo, Kepala Dinporapar sekaligus Ketua Umum Panitia Hari Jadi Stephanus Aan Isa Nugroho S.STP., M.Si., dan para penggiat seni di Kabupaten Purworejo, baik dari kalangan pelajar, guru, sanggar juga komunitas.
Seluruh peserta dan tamu undangan yang hadir mengenakan busana adat Jawa berupa blangkon, surjan lurik, jarit, keris dan selop bagi pria, serta kebaya dan kain jarik bagi wanita.