- Dinkominfostasandi Ikuti Bimtek Program Pengendalian Gratifikasi
- [HOAKS] Presiden Prabowo Sahkan Hukuman Mati untuk Kepala Daerah Koruptor
- [HOAKS] Tutup Segel Aqua Rusak karena Disuntik Formalin
- [HOAKS] Kemensos Kerja Sama dengan Telegram untuk Salurkan Bansos
- [HOAKS] Tautan Undian Berhadiah Mengatasnamakan BCA
- [HOAKS] Sertifikat Elektronik Merupakan Rencana Mafia Tanah Ambil Tanah Masyarakat
- [HOAKS] Akun WhatsApp Mengatasnamakan Anggota Dewan Komisioner OJK Hasan Fawzi
- [HOAKS] Memutihkan Wajah Menggunakan Pasta Gigi
- Bupati dan Wakil Bupati Periode 2025-2030
- Dinkominfostasandi Kabupaten Purworejo Gelar Bimtek Penyusunan DIP dan DIK
Mengenal Layanan Darurat 112 Kabupaten Purworejo
1.jpg)
Keterangan Gambar : Layanan Darurat 112 Kabupaten Purworejo
Layanan Darurat 112 hadir guna membantu masyarakat dalam mengatasi berbagai situasi darurat. Layanan ini memungkinkan masyarakat mendapat pertolongan tenaga profesional sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Adapun kondisi darurat yang dapat ditangani meliputi kecelakaan, kebakaran, kerusuhan, evakuasi hewan liar bahkan bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang. Tujuan dari layanan aduan ini yakni untuk memberikan bantuan secara cepat dan tepat kepada masyarakat yang tengah berada dalam kondisi darurat.
Sebagai emergency number, Layanan Darurat 112 dirancang agar pengguna mudah dalam mengakses layanan yang diberikan. Layanan ini tersedia selama 24 jam non-stop melalui panggilan telepon tanpa dikenai biaya baik pulsa maupun paket data. Pengguna dapat langsung menyampaikan situasi yang tengah dihadapi kepada operator 112 dan laporan yang masuk akan diteruskan kepada OPD terkait untuk mendapat tindak lanjut di lapangan.
Kepanikan sangat mungkin terjadi saat kondisi darurat di depan mata. Salah satu Operator Sistem Informasi (OSI) di Dinkominfostasandi Kabupaten Purworejo, Maria Desta, menyebutkan bahwa dirinya disini bertindak sebagai L1 (Layer1) atau call taker. Ia bertugas untuk menerima panggilan darurat dari masyarakat.
"Masyarakat tinggal menekan nomor darurat 112, itu seperti 911-nya di USA. Kalau di sini, namanya 112 dan panggilan itu gratis. Jadi nanti dari kami, sebagai L1 atau call taker-nya Dinkominfo, yang akan menghubungkan panggilan darurat tersebut. Misalnya, ada kejadian kebakaran atau kecelakaan, itu kita yang akan menghubungkan ke OPD-OPD terkait seperti Dinkesda, BPBD, Satpol PP Damkar," ucap Desta menjelaskan.
Lebih lanjut, sebagai petugas Desta juga mengajak masyarakat untuk tidak melakukan prank call.
"Karena dalam satu tahun, panggilan yang benar-benar darurat itu bisa dihitung jari, seperti penemuan mayat atau kecelakaan. Tapi prank call itu jumlahnya banyak banget," jelasnya.
Masyarakat diimbau untuk berhenti melakukan prank call. Adanya prank call ini dapat mengganggu ketika ada kejadian yang benar-benar darurat, karena panggilan darurat yang real akan tertumpuk dengan prank call.
"Kalau masyarakat masih melakukan prank call, telepon darurat yang sebenarnya malah tertumpuk. Akibatnya, masyarakat yang butuh bantuan sungguhan tidak bisa terhubung," tutup Desta.
Layanan Darurat 112 menjadi nomor darurat yang dapat diandalkan masyarakat tanpa takut salah dalam mengambil langkah. Masyarakat tidak perlu ragu dalam menghubungi Layanan Darurat 112. Namun, perlu diperhatikan untuk bijak dalam menggunakan karena penyalahgunaan nomor darurat dapat mengganggu optimalisasi kerja layanan.