- Dinkominfostasandi Ikuti Bimtek Program Pengendalian Gratifikasi
- [HOAKS] Presiden Prabowo Sahkan Hukuman Mati untuk Kepala Daerah Koruptor
- [HOAKS] Tutup Segel Aqua Rusak karena Disuntik Formalin
- [HOAKS] Kemensos Kerja Sama dengan Telegram untuk Salurkan Bansos
- [HOAKS] Tautan Undian Berhadiah Mengatasnamakan BCA
- [HOAKS] Sertifikat Elektronik Merupakan Rencana Mafia Tanah Ambil Tanah Masyarakat
- [HOAKS] Akun WhatsApp Mengatasnamakan Anggota Dewan Komisioner OJK Hasan Fawzi
- [HOAKS] Memutihkan Wajah Menggunakan Pasta Gigi
- Bupati dan Wakil Bupati Periode 2025-2030
- Dinkominfostasandi Kabupaten Purworejo Gelar Bimtek Penyusunan DIP dan DIK
Pemkab Purworejo. Berupaya Menekan Harga Beras
Pemkab Purworejo. Berupaya Menekan Harga Beras

Keterangan Gambar : Pemkab Purworejo. Berupaya Menekan Harga Beras
Purworejo - Pemerintah Kabupaten Purworejo terus melakukan
berbagai upaya untuk menekan harga beras yang terus mengalami lonjakan. Salah
satunya dengan bekerjasama dengan Bulog menyediakan beras Stabilisasi Pasokan
dan Harga Pangan (SPHP) untuk memenuhi ketersediaan beras murah bagi
masyarakat.
“Kita ada kerjasama dengan Bulog untuk penyaluran beras SPHP
di kios-kios yang sudah kerjasama dengan Bulog, harganya sudah ditetapkan tidak
boleh lebih dari Rp 10.900 per kg” kata Kabid Bidang Pangan DKPP Purworejo Tri
Astuti Andayani saat ditemui di kantornya, Selasa (3/10/2023).
Saat ini beras SPHP sudah tersedia di beberapa kios yang
tersebar di 6 pasar tradisional Purworejo. Namun jumlah tersebut akan terus
dikembangkan untuk memenuhi ketersediaan beras murah kualitas medium bagi
masyarakat.
Disamping itu, beberapa waktu lalu Pemkab Purworejo juga
telah melakukan gerakan pangan murah. Tahun ini sudah dilaksanakan sebanyak 4
kali, dan rencananya akan dilaksanakan 3 kali lagi di Kecamatan Grabag,
Ngombol, dan Bagelen.
“Pemerintah juga telah menyalurkan bantuan beras
masing-masing kk sebanyak 10 kg. Pada tahap pertama sejumlah 73.267 keluarga
penerima manfaat disalurkan sebanyak 3 kali. Kemudian tahap 2 sejumlah 69.060
dan disalurkan selama 3 kali untuk bulan September, Oktober dan November. Itu
juga untuk mengurangi beban masyarakat dengan tingginya harga beras”imbuhnya.
Sementara Eko Susanto selaku Subkoordinator Penggunaan
Sarana Pertanian menambahkan, kemarau panjang yang terjadi saat ini juga
mempengaruhi harga beras. Banyak petani yang memilih menanam palawija daripada
padi karena sawah tidak teraliri oleh air.
“Namun untuk hasil panen padi petani di Purworejo tahun ini
masih stabil, tidak ada perubahan signifikan dari tahun kemarin,” katanya.
Kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Kabupaten
Purworejo, namun menyeluruh secara nasional. Masyarakat dihimbau mengkonsumsi umbi-umbian sebagai pengganti
beras. Harapannya dengan berbagai upaya yang telah dilakukan ini, harga beras
semakin turun dan stabil.