- Dinkominfostasandi Ikuti Bimtek Program Pengendalian Gratifikasi
- [HOAKS] Presiden Prabowo Sahkan Hukuman Mati untuk Kepala Daerah Koruptor
- [HOAKS] Tutup Segel Aqua Rusak karena Disuntik Formalin
- [HOAKS] Kemensos Kerja Sama dengan Telegram untuk Salurkan Bansos
- [HOAKS] Tautan Undian Berhadiah Mengatasnamakan BCA
- [HOAKS] Sertifikat Elektronik Merupakan Rencana Mafia Tanah Ambil Tanah Masyarakat
- [HOAKS] Akun WhatsApp Mengatasnamakan Anggota Dewan Komisioner OJK Hasan Fawzi
- [HOAKS] Memutihkan Wajah Menggunakan Pasta Gigi
- Bupati dan Wakil Bupati Periode 2025-2030
- Dinkominfostasandi Kabupaten Purworejo Gelar Bimtek Penyusunan DIP dan DIK
Rokok Ilegal Rugikan Negara, Kenali Ciri-Cirinya
Rokok Ilegal Rugikan Negara, Kenali Ciri-Cirinya

Keterangan Gambar : Rokok Ilegal Rugikan Negara, Kenali Ciri-Cirinya
Sebagai bentuk
sosialisasi pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), Dinas
Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Dinkominfostasandi)
Kabupaten Purworejo menyelenggarakan talkshow mengenai rokok ilegal bersama
dengan Bea Cukai Magelang di LPPL Irama FM Purworejo pada Jumat (29/9/2023).
Acara talkshow
yang dikemas dalam Kominfo Goes to The Radio ini dihadiri Kepala Dinkominfostasandi
Kab. Purworejo, Yudhie Agung Prihatno, S.STP., M.M., Sekretaris
Dinkominfostasandi, Sigit Kurniawan Saputro, S.S., M.Eng., Kepala Bidang
Komunikasi dan Informasi Publik, Neira Anjar Pujisusilo, S.Kom., M.Eng,
Direktur LPPL Radio Irama FM Kab. Purworejo, Aji Wahyudi, S.Pd.
Menghadirkan 3
narasumber, yaitu Bea Cukai Magelang, Eva Riana Indragiri, Asisten 2 Setda
Kabupaten Purworejo, Drs. Sutrisno dan Satpol PP Kab. Purworejo, Wiworo D.H.,
S.Sos., M.Si.
Eva Riana
Indragiri selaku Humas Bea Cukai Magelang menjelaskan bahwa keberadaan rokok
ilegal ini tentunya memberikan dampak yang besar dan dapat merugikan negara.
Adapun ciri-ciri dari rokok ilegal, di antaranya rokok polos tanpa dilengkapi
pita cukai, rokok dengan pita cukai palsu, bekas, salah peruntukan, dan salah
personalisasi.
“Untuk rokok
lintingan, jika dikonsumsi untuk sendiri itu diperbolehkan, tapi kalau
diperjualbelikan itu tidak boleh (ilegal) bisa dilaporkan ke Bea Cukai. Untuk
tembakau iris yang dijual tanpa diberi perasa itu diperbolehkan untuk dijual,
tapi kalau sudah dicampur dengan perasa harus ada izin dari Bea Cukai.” Kata
Eva Riana Indragiri.
Bea Cukai juga
mengajak masyarakat untuk membantu dalam menindak tegas pemberantasan rokok
ilegal. Masyarakt tidak perlu khawatir jika ingin melapor karena privasi
dijamin aman dan bisa mendapatkan reward dari Bea Cukai.
“Bagi masyarakat,
jika ingin melaporkan bisa melalui pemerintah daerah setempat, melalui Setda,
Kominfo, Satpol PP atau bisa langsung ke Pos Pengawasan Bea Cukai Purworejo
yang terletak di belakang SD Maria. Bisa juga untuk menghubungi WhatsApp Bea
Cukai 08112640225 dan media sosial Bea Cukai yang lain.” Jelas Eva Riana
Indragiri.
Sementara,
Asisten 2 Setda Kabupaten Purworejo, Drs. Sutrisno mengungkapkan bahwa dana
DBHCHT sangat membantu dalam struktur anggaran pemerintah Kabupaten Purworejo.
Dana DBHCHT tersebut digunakan untuk kesejahteraan petani tembakau dan para
pekerja pabrik rokok, pelatihan ketenagakerjaan, dan kesehatan.
“Dari Naker
melaksanakan pelatihan-pelatihan, kemudian yang lainnya dana kesehatan. Dari
Dinas Kesehatan dan Puskesmas banyak sarana Kesehatan yang dibeli menggunakan
dana DBHCHT. Kita punya banyak peralatan yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan
yang mencapai 3 miliar, ada yang 500 juta.” Jelasnya.